News

Fakta di Balik Klaim Prabowo Pernah Masuk Kabah dan Klaim Kemenangan di Pemilu Luar Negeri

545
×

Fakta di Balik Klaim Prabowo Pernah Masuk Kabah dan Klaim Kemenangan di Pemilu Luar Negeri

Share this article

Radar76.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, baru-baru ini mengangkat isu mengenai Presiden Joko Widodo yang masuk ke dalam Kabah saat menunaikan ibadah umrah. Fadli Zon menyebut bahwa Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, telah lebih dulu masuk ke dalam Kabah pada tahun 1991. Klaim ini menimbulkan berbagai reaksi di kalangan masyarakat dan media.

Menurut Fadli Zon, Prabowo Subianto masuk ke dalam Kabah saat menunaikan ibadah haji pada tahun 1991 tanpa harus meminta izin kepada otoritas setempat. “Kalau Pak Prabowo masuk Kabah tahun 1991. Prabowo naik haji tahun 91 dan sudah masuk Kabah,” ungkap Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Fadli menambahkan bahwa Prabowo hanya menunaikan ibadah haji dan diberi kesempatan untuk masuk ke dalam Kabah tanpa harus meminta-minta.

Fadli Zon menduga bahwa pertemuan Jokowi dengan Raja Salman dan permintaan untuk masuk ke dalam Kabah adalah strategi untuk menaikkan elektabilitas menjelang pemilu. “Mungkin maksudnya seperti itu, (naikkan elektabilitas),” cetusnya. Klaim ini menimbulkan spekulasi bahwa kegiatan umrah Jokowi tersebut lebih bersifat politis.

Selain klaim mengenai Kabah, Prabowo Subianto juga dikabarkan mengklaim kemenangan di pemilu luar negeri. Klaim ini diunggah oleh akun Twitter @PeoplePowerID yang mengunggah berita dari sebuah situs tentang pernyataan Prabowo yang yakin menang di pemilu luar negeri. “Prabowo: Kami Menang Secara Meyakinkan di Pemilu Luar Negeri,” tulis @PeoplePowerID.

Baca Juga:  Itel S23: Ponsel Murah dengan Memori Besar

Dalam sebuah wawancara, Prabowo menyatakan bahwa dirinya optimistis memenangkan Pilpres 2019. “Alhamdulillah kita melihat, kita merasa sangat yakin berada di ambang kemenangan,” kata Prabowo usai doa bersama di kediamannya. Dia memprediksi angka kemenangannya bersama Sandiaga sebesar 63 persen. “Kalau ramal boleh dong. (target) 63 persen. Sebetulmya kita hitung 63,26 persen. 63 persen gak apa-apa lah,” ungkap Prabowo.

Namun, hingga saat ini, perolehan suara pada Pemilu 2019 belum diketahui, termasuk hasil pemungutan suara di luar negeri. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menegaskan bahwa tidak ada hasil pemungutan suara pilpres 2019 di luar negeri yang sudah diumumkan. Penghitungan suara tetap dilaksanakan sesuai hari pencoblosan di Indonesia dan hasilnya akan dikirim ke KPU pusat. Arief menambahkan bahwa jika ada rilis mengenai hasil hitungan suara, biasanya merupakan exit poll dan tidak berasal dari KPU.

Pernyataan Prabowo mengenai kemenangannya di luar negeri juga tidak merujuk pada hasil hitung cepat perolehan suara di pemilu luar negeri. Informasi ini menunjukkan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar yang valid dan lebih bersifat spekulatif.

Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar. Hoaks Prabowo masuk Kabah dan klaim kemenangannya di luar negeri ini menjadi pelajaran penting bahwa tidak semua yang viral itu benar. Penting untuk selalu melakukan cek fakta sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi tersebut.