Radar76.com - Kisah tragis menimpa Supriyadi, seorang pengemudi bajaj di Jakarta Barat, ketika bajaj kesayangannya dicuri oleh komplotan pencuri. Kasus ini bukan hanya tentang kehilangan kendaraan, tetapi juga tentang kehilangan alat utama untuk mencari nafkah. Namun, setelah penyelidikan mendalam, polisi akhirnya berhasil mengungkap komplotan yang terlibat dalam pencurian tersebut.
Peristiwa pencurian ini terjadi pada Jumat, 5 Juli 2024, di depan sebuah ruko di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Bajaj Supriyadi, yang diparkir di depan ruko, diambil oleh pencuri saat ia beristirahat. Video rekaman CCTV yang tersebar di media sosial menunjukkan bagaimana pelaku dengan cepat mengutak-atik bajaj dan membawanya pergi.
Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya segera melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap para pelaku. Total ada tujuh pelaku yang ditangkap, termasuk dua eksekutor utama dan beberapa penadah. “M dan YR merupakan eksekutor ‘pemetik’ bajaj. Dari hasil interogasi terhadap kedua pelaku, polisi menangkap lima penadah lainnya,” ungkap Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Setelah pencurian, bajaj Supriyadi diketahui telah dibongkar dan dijual secara terpisah oleh komplotan ini. Mereka memutilasi bajaj untuk dijual sebagai suku cadang dan bahan logam. “Bajaj milik korban telah dibongkar dengan cara dipotong kemudian dibawa untuk dilebur. Sedangkan mesin bajaj milik korban dijual,” jelas Ade Ary.
Penangkapan ini dimulai dengan analisa rekaman CCTV di lokasi pencurian yang dikombinasikan dengan teknologi informasi untuk melacak keberadaan pelaku. Tim polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap M dan YR di Pluit, Jakarta Utara. Dari interogasi mereka, polisi mendapatkan informasi tentang lima penadah lainnya yang kemudian ditangkap.
Para penadah tersebut berperan dalam menyimpan dan menjual bagian-bagian bajaj yang dicuri. Mereka adalah HS, PSA, AP, S, dan ES. “HS berperan sebagai penadah, PSA berperan sebagai penadah bagian muat barang, AP sebagai penadah bagian driver, S sebagai penadah juga pemilik lapak, dan ES sebagai penadah mesin bajaj,” rinci Ade Ary.
Meskipun bajaj Supriyadi tidak bisa lagi dikembalikan dalam kondisi utuh, penangkapan para pelaku ini memberikan sedikit kelegaan bagi Supriyadi dan keluarganya. Mereka berharap keadilan bisa ditegakkan dan para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatan mereka.
Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam menangani kasus-kasus kriminal. Dukungan dan informasi dari masyarakat sangat membantu polisi dalam mengungkap dan menangkap para pelaku. Selain itu, kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya sistem keamanan yang baik, seperti pemasangan CCTV, untuk mencegah dan menangani tindak kejahatan.
Penting bagi kita semua untuk selalu waspada dan menjaga barang-barang berharga dengan baik. Jika terjadi tindakan kriminal, jangan ragu untuk segera melaporkannya kepada pihak berwajib agar bisa segera ditindaklanjuti. Kejadian ini juga mengingatkan kita bahwa kejahatan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, sehingga kewaspadaan adalah kunci utama.