Radar76.com - Beredar luas di media sosial sebuah foto yang menunjukkan Presiden Joko Widodo bersama seorang ibu. Dalam narasi yang menyertai foto tersebut, diklaim bahwa ibu tersebut adalah ibu kandung Presiden Jokowi bernama Sulami, seorang aktivis Gerwani (Gerakan Wanita Komunis Indonesia).
Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, informasi ini ternyata tidak benar. Faktanya, ibu kandung Jokowi adalah Sujiatmi Notomiharjo, bukan Sulami. Klaim bahwa ibu Jokowi adalah aktivis Gerwani merupakan hoaks yang sudah beredar sejak Pilpres 2014 dan kembali muncul menjelang Pilpres 2019.
Penelusuran dari tim cek fakta mengungkapkan bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki dasar yang valid. Seperti yang dilansir oleh media terpercaya, Sujiatmi Notomiharjo, ibu kandung Jokowi, menegaskan bahwa keluarganya tidak ada yang terlibat dengan PKI. Kerabat Jokowi juga menegaskan hal yang sama, menyatakan bahwa jika Jokowi memang memiliki keterkaitan dengan PKI, maka tidak mungkin dia bisa mencalonkan diri sebagai Wali Kota Surakarta, Gubernur DKI Jakarta, dan akhirnya sebagai Presiden RI.
Selain itu, TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, melalui juru bicaranya Ace Hasan Syadzily, juga menyatakan bahwa isu Jokowi keturunan PKI adalah fitnah. Ace menegaskan bahwa tuduhan tersebut adalah upaya untuk menyesatkan publik dan menciptakan kebingungan menjelang Pilpres.
Beredarnya hoaks ibu Jokowi aktivis Gerwani ini menimbulkan kebingungan dan ketakutan di kalangan masyarakat. Banyak yang percaya bahwa ibu Jokowi benar-benar seorang aktivis Gerwani, padahal kenyataannya tidak demikian. Informasi palsu ini sering kali dimanfaatkan untuk menimbulkan ketegangan politik dan sosial.
Untuk menghindari penyebaran informasi palsu, penting bagi kita untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya dan menyebarkannya. Klarifikasi dari berbagai pihak menunjukkan bahwa klaim tersebut adalah hoaks. Mari kita bersama-sama menjaga agar informasi yang beredar di masyarakat selalu berdasarkan fakta yang benar.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Hoaks ibu Jokowi aktivis Gerwani ini menjadi pelajaran penting bahwa tidak semua yang viral itu benar. Penting untuk selalu melakukan cek fakta sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi tersebut.