Radar76.com - Baru-baru ini, beredar sebuah video di media sosial yang menunjukkan seorang perempuan yang diklaim sebagai Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sedang berunjuk rasa. Video ini dengan cepat menyebar dan menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat.
Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, informasi ini ternyata tidak benar. Penelusuran oleh tim cek fakta mengungkapkan bahwa perempuan dalam video tersebut bukanlah Tri Rismaharini. Video yang beredar tersebut adalah hoaks yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan publik.
Akun Twitter resmi Humas Kota Surabaya, @BanggaSurabaya, dengan tegas menyatakan bahwa video tersebut tidak benar. Dalam unggahan mereka, disebutkan bahwa Wali Kota Risma tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa tersebut dan kejadian dalam video tersebut tidak terjadi di Surabaya. Kabag Humas Pemkot Surabaya, M Fikser, juga menegaskan bahwa video tersebut adalah hoaks dan pihaknya berencana untuk melaporkan penyebar video tersebut ke polisi.
Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, kejadian dalam video tersebut sebenarnya terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah, dan bukan di Surabaya. Perempuan yang berorasi dalam video tersebut adalah bagian dari demonstran yang menuntut keadilan pemilu dan tidak ada kaitannya dengan Tri Rismaharini.
Beredarnya hoaks Risma berunjuk rasa ini menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat. Banyak yang percaya bahwa Wali Kota Risma benar-benar terlibat dalam aksi unjuk rasa, padahal kenyataannya tidak demikian. Informasi palsu ini sering kali dimanfaatkan untuk menimbulkan ketegangan politik dan sosial.
Untuk menghindari penyebaran informasi palsu, penting bagi kita untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya dan menyebarkannya. Klarifikasi dari berbagai pihak menunjukkan bahwa klaim tersebut adalah hoaks. Mari kita bersama-sama menjaga agar informasi yang beredar di masyarakat selalu berdasarkan fakta yang benar.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Hoaks Risma berunjuk rasa ini menjadi pelajaran penting bahwa tidak semua yang viral itu benar. Penting untuk selalu melakukan cek fakta sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi tersebut.