Radar76.com - Kejadian tak terduga menimpa seorang pelajar di Kulon Progo ketika motor PCX miliknya ditukar dengan Scoopy lawas oleh seorang pria misterius. Peristiwa ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat, terutama di lingkungan sekolah tempat pelajar tersebut belajar.
Kisah ini bermula ketika M (15), seorang pelajar laki-laki asal Pengasih, Kulon Progo, sedang nongkrong bersama temannya di sekitar Taman Binangun. Mereka tiba di lokasi dengan mengendarai motor Honda PCX warna biru doff tahun 2022 milik M. Tak lama kemudian, seorang pria datang dengan mengendarai motor Honda Scoopy merah bernomor polisi E 3775 KSK. Pria tersebut mengaku sebagai petugas yang sedang menindaklanjuti laporan masyarakat terkait aksi pelajar yang bermain petasan di sekitar lokasi.
AKP Triatmi Noviartuti dari Polres Kulon Progo menjelaskan bahwa pelaku menggunakan dalih sebagai petugas untuk mengelabui korban. Pelaku kemudian mengajak M untuk pergi berkeliling dan akhirnya menurunkannya di sekitar Taman Budaya Kulon Progo. Saat itu, pelaku meminta kunci motor dan ponsel milik teman M dengan alasan klarifikasi dengan warga yang melaporkan. Dengan alasan tersebut, pelaku berhasil mendapatkan kepercayaan dari korban dan mengambil alih motor Honda PCX milik M, lalu menukarnya dengan Honda Scoopy lawas yang ia bawa.
Setelah beberapa waktu, M kembali ke lokasi bersama seseorang yang mengantarkannya. Mereka pun sadar bahwa telah menjadi korban penipuan dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Pengasih. Kejadian ini tentu saja membuat heboh masyarakat sekitar. Banyak yang tidak menyangka bahwa penipuan semacam ini bisa terjadi di lingkungan mereka. Para orang tua pun semakin waspada dan mengingatkan anak-anak mereka untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal.
Kasus ini masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian. Polisi telah mencoba melacak pelaku melalui pelat nomor kendaraan Scoopy yang digunakan, namun pelat tersebut ternyata palsu. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pihak kepolisian dalam mengungkap identitas pelaku.
Untuk mencegah kejadian serupa, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh masyarakat:
- Orang tua dan guru harus memberikan edukasi tentang pentingnya waspada terhadap penipuan kepada anak-anak.
- Jangan mudah percaya pada orang yang mengaku sebagai petugas tanpa menunjukkan identitas resmi.
- Segera laporkan kejadian mencurigakan kepada pihak berwajib untuk tindakan lebih lanjut.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan waspada. Penting bagi kita untuk saling menjaga dan membantu pihak berwajib dalam mengungkap kasus-kasus penipuan seperti ini. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua.